Berlibur ke luar negeri berarti menemukan pengalaman baru yang sebelumnya tidak bisa ditemui di negeri asal. Jika ingin berlibur ke luar negeri, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan dengan matang. Mulai dari pemesanan tiket pesawat, pemesanan hotel, rancangan keuangan, jadwal perjalanan, dan yang paling penting adalah paspor.
Jika berlibur di dalam negeri, senjata utama kita adalah KTP. Sedangkan saat berlibur ke luar negeri, kita membutuhkan paspor sebagai bentuk penunjuk identitas resmi. Paspor ini digunakan untuk pemesanan tiket pesawat, pengecekan imigrasi, dan pemesanan hotel.
Pengajuan paspor di tanah air sendiri terbilang susah-susah gampang. Meski sudah ada layanan pengajuan paspor secara online, masyarakat yang ingin mengajukan paspor ini tetap harus sabar mengantri dengan ribuan orang lainnya yang juga melakukan hal sama. Layanan pengajuan paspor secara online ini dinilai lebih mempersingkat waktu karena pemohon bisa melakukan registrasi terlebih dahulu. Sehingga tidak perlu berlama-lama atau bolak-balik kantor imigrasi untuk registrasi.
Meski demikian, bukan berarti pengajuan paspor si pemohon akan 100% diterima oleh pihak imigrasi. Mungkin kamu pernah mengalami penolakan dan kurang mengerti di mana letak kesalahanmu atau ingin menghindari penolakan tersebut? Yuk, simak beberapa alasan pengajuan paspormu ditolak berikut ini!
Tidak datang pada jadwal yang ditentukan
Saat melakukan registrasi pengajuan paspor secara online, kamu akan diberikan jadwal kedatangan ke kantor imigrasi untuk menyerahkan dokumen persyaratan, interview, dan pengambilan foto. Sebaiknya datanglah pada tanggal dan jam yang sudah ditentukan.
Akan lebih baik jika datang 1-2 jam sebelum jadwal tersebut. Kantor imigrasi memiliki kuota sendiri untuk melayani pemohon online dan waktunya terbatas pada pukul 7 hingga 10 pagi saja. Jika kamu nekat datang mepet atau telat, jangan salahkan pihak imigrasi yang akan menolak melayanimu. Selanjutnya, kamu terpaksa harus melakukan prosedur dari awal lagi. Repot, kan? Ingat, yang mengajukan pembuatan paspor ini tidak hanya kamu. Sebaiknya luangkan waktu seharian khusus untuk mengurus paspor ini.
Dokumen tidak lengkap
Paspor adalah identitas resmi kita saat berada di luar negeri, juga berguna sebagai tanda pengenal kalau kita bukanlah bagian dari orang yang di-blacklist pada negara tersebut atau penyamar. Oleh karena itu pihak imigrasi harus mengecek asal-usul diri kita melalui beberapa dokumen seperti Kartu Keluarga, KTP, Akta Lahir, Surat Nikah, dan Ijazah. Jika kamu tidak membawa salah satu dokumen yang diminta tersebut, bersiaplah untuk pulang ke rumah dan mengulang proses pengajuan dari awal lagi. Dokumen-dokumen tersebut harus dibawa aslinya dan fotokopiannya. Persiapkan dokumen-dokumen tersebut sebelum hari keberangkatan supaya tidak ada yang tertinggal.
Perbedaan data di sejumlah dokumen
Terdengar sepele, namun hal yang satu ini bisa membuat proses pengajuan pembuatan paspor ditolak mentah-mentah tanpa peduli dengan berbagai penjelasanmu. Beberapa orang mungkin akan membiarkan nama mereka kurang satu huruf atau berbeda spasi di sejumlah dokumen penting karena malas mengurus pergantian dokumen atau menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak penting karena yang penting pemiliknya adalah orang yang sama.
Tidak demikian pada saat pengurusan paspor. Perbedaan nama pada KTP dan Akta Lahir akan membuat kamu harus berurusan dengan Dinas Kependudukan. Misalnya pada KTP tertulis Siti Nurbaidah, sedangkan pada Akta Lahir tertulis Siti Nurbaida. Segera urus pergantian penulisan nama pada dokumen tersebut agar tidak ditolak oleh pihak imigrasi serta bermasalah di imigrasi bandara luar negeri atau saat memesan tiket pesawat. Akan lebih baik lagi jika kamu memiliki penulisan nama yang sama di semua dokumen.
Jawaban interview dinilai meragukan
Setelah melewati proses pengecekan dokumen persyaratan, kamu akan diinterview oleh petugas imigrasi. Interviewnya sederhana dan tidak lama, misalnya saja ditanyai nama ibu kandung, alamat tinggal, negara tujuan, dan alasan membuat paspor. Meski pertanyaannya sederhana, kamu tidak bisa menjawabnya asal-asalan atau berbelit-belit.
Katakan saja dengan jujur jika memang tujuanmu membuat paspor ini untuk berlibur ke luar negeri. Jika jawabanmu meragukan, kamu bisa saja ditolak karena dianggap memiliki potensi menjadi imigran gelap atau bergabung dengan sindikat teroris di luar negeri. Jawablah semua pertanyaan dengan mantap agar meyakinkan petugas dan uang pendaftaranmu tidak hangus begitu saja.
Penampilan tidak rapi
Jika sudah lolos pengecekan dokumen persyaratan dan interview, tahap terakhir yang harus dijalani adalah pengambilan foto paspor. Saat pengambilan foto, ada persyaratan yang perlu ditaati. Persyaratan tersebut adalah pemohon menggunakan pakaian yang rapi dan sopan. Untuk para pria sebaiknya gunakan kemeja atau kaos berkerah. Untuk para wanita gunakan juga kemeja atau kaos berkerah atau blouse yang tidak memperlihatkan bagian tubuh secara berlebihan.
Selain untuk mendapatkan foto paspor yang pantas, petugas imigrasi juga bisa menilai kamu dari cara berpakaian. Jika pada saat mengurus paspor saja tidak berpenampilan rapi, bagaimana saat berada di luar negeri nanti? Bisa-bisa kamu beresiko menjadi korban human trafficking.