Sumber: christineabroad.com

Meskipun tidak ada aturan bakunya, banyak orang yang merasa perlu untuk membawa oleh-oleh atau buah tangan saat traveling. Apalagi jika traveling ke tempat yang jauh atau luar negeri misalnya, maka sepertinya buah tangan atau oleh-oleh jadi hal wajib yang harus dibawa traveller saat kembali ke kediaman masing-masing. Bahkan kadang sebelum berangkat traveling, keluarga atau teman-temanmu mungkin sudah meminta untuk dibawakan oleh-oleh saat kamu pergi traveling nanti. Ketika kamu sedang traveling pun, kadang mereka akan menghubungimu sekedar mengingatkan untuk membawakan merchandise atau buah tangan dari destinasi travelingmu. Kadangkala hal seperti inilah yang menjadi beban seorang traveller. Apalagi jika budget yang dimiliki ketika traveling ini pas-pasan saja. Anggaran yang terbatas itu tentu harus kamu bagi dengan bijak, agar cukup untuk traveling dan sisanya mungkin membeli buah tangan untuk orang-orang tersayang dirumah.

Selain itu dengan membawa oleh-oleh kamu juga harus memikirkan biaya cargo, jika kamu naik pesawat; dan masalah packing yang tak jarang memusingkan dirimu sendiri. Karena itulah sebaiknya masalah buah tangan ini kamu pikirkan masak-masak, sebelum memutuskan membeli beberapa benda khas untuk oleh-oleh traveling. Tak ada keharusan kok bagi kamu untuk membawa oleh-oleh setelah pulang traveling. Jikapun kamu ingin membawa buah tangan, tak melulu harus yang mahal dan susah untuk dibawa pulang atau dimasukkan ke kendaraan. Ini karena tak semua barang bisa dibawa pulang ke tempat asalmu sebagai oleh-oleh. Tak hanya itu, saat pulang travelingpun ada beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu bawa ke tempat asalmu. Bukan hanya oleh-oleh dalam bentuk fisik, tapi ada juga hal non fisik yang sebaiknya tidak kamu bawa pulang saat traveling ini. Apa sajakah itu?

Koin atau mata uang asing

Sumber: mentalfloss.com

Bagi kamu yang traveling ke luar negeri, salah satu oleh-oleh yang kadang diminta oleh teman atau keluargamu di rumah adalah koin atau mata uang asing negara yang kamu kunjungi itu. Di Indonesia sendiri, banyak ditemui orang yang membawa koin atau mata uang asing sata pulang dari naik haji di Makkah. Hal ini cukup beralasan sebab banyak yang penasaran bagaimana rupa dan bentuk uang asing itu. Tak hanya itu, kadang memiliki mata uang asing jadi hal prestisius untuk sebagian orang.

Namun tahukah kamu bahwa koin atau mata uang asing itu sebaiknya tak dibawa sebagai oleh-oleh saat traveling dari luar negeri? Kecuali untuk koleksi, ada baiknya kamu tidak membawa koin atau mata uang asing saat traveling dari luar negeri. Ingat, rate nuilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing itu berbeda-beda. Jika kamu membawa mata uang asing dari negara yang nilai tukarnya lebih rendah dari Rupiah, maka mungkin kamu tidak begitu merugi.

Namun apa jadinya jika kamu pulang dari Amerika atau Eropa di mana dolar dan euro nilai tukarnya jauh lebih tinggi dari rupiah? Tentu kamu akan merugi karena uang yang seharusnya bisa kamu gunakan saat traveling di luar negeri, malah kamu bawa pulang dalam bentuk mata uang asing di Indonesia. Alih-alih menjadikan mata uang asing sebagai oleh-oleh, lebih baik tukarkan saja uang tersebut dengan rupiah dan bisa kamu gunakan untuk hal yang bermanfaat saat pulang ke Indonesia ini.

Benda yang tak mungkin lolos pemeriksaaan keamanan

Kamu tentu tahu bahwa tak semua benda yang kamu bawa pulang itu boleh masuk kendaraan yang kamu gunakan. Sebagai contoh kamu tidak boleh membawa barang yang gampang meledak atau senjata tajam yang tak mungkin akan melewati pemeriksaan petugas keamanan. Bukan hal yang baru jika ada orang yang membawa benda tajam berukuran kecil seperti keris atau badik yang jadi ciri khas daerah tertentu saat pulang traveling. Atau ada juga orang yang nekat membawa durian padahal di sebagian bandara, buah dengan bau menyengat itu sangat terlarang untuk dibawa. Jika sudah tahu bahwa benda yang kamu bawa itu tak lulus pemeriksaan petugas keamaan, mengapa kamu harus buang-buang waktu untuk packing dan membawanya saat pulang traveling? Lebih baik jika ingin membawa oleh-oleh khas daerah, belilah yang pastinya bisa melewati pemeriksaan petugas keamanan dan tidak malah jadi masalah buat kamu nantinya.

Aksen palsu

Sebagian orang kadang seperti “kehilangan identitasnya” saat pulang traveling. Sebagai contoh mereka yang baru pulang dari Jepang kemudian bergaya ala Harajuku dan berlagak bicara dengan logat Jepang yang pastinya terlihat aneh bagi sebagian orang Indonesia. Jika tidak karena telah bertahun-tahun traveling dan tinggal di suatu daeah atau negara tertentu, sebaiknya kamu kembali ke rumah sebagai dirimu sendiri. Tak perlu bergaya bak Harajuku supaya orang tahu kamu baru saja pulang dari negeri Sakura itu. Berbicara dengan aksen atau logat daerah tempat kamu traveling memang memiliki banyak keuntungan, salah satunya kamu bisa dengan cepat membaur dengan penduduk lokal. Tapi ketika telah pulang ke tempat asalmu, sebaiknya kamu tak perlu menggunakan aksen atau logat yang terkesan asing tersebut.

Sampah atau benda yang tak lagi kamu gunakan

Salah satu hal yang perlu kamu perhatikan ketika pulang traveling adalah packing, dan juga biaya bagasi jika kamu bepergian menggunakan pesawat. Untuk itu, kamu harus mempertimbangkan betul benda apa yang harus dibawa pulang ke rumah atau lebih baik ditinggalkan karena sudah tidak kamu gunakan lagi. Jeans yang kesempitan, kaus yang sudah robek, atau sepatu yang jebol; sebaiknya kamu tinggalkan saja atau bisa kamu sumbangkan ke orang lain jika benda-benda itu masih layak pakai.

Jika tetap disimpan, sampah atau benda yang sudah tak terpakai tersebut akan menambah bobot cargo kamu ketika pulang traveling dengan menggunakan pesawat. Selain itu, bukankah benda-benda ini sudah tidak kamu gunakan lagi sehingga untuk apa kamu memaksakan diri membawa barang-barang atau sampah tersebut kembali ke rumah.

Serangga

Ketika traveling, kamu kadang akan tinggal di hostel atau hotel tergantung berapa budget yang kamu miliki. Beberapa traveller bahkan dengan cueknya tidur di mana saja, mengingat mereka traveling dengan budget yang pas-pasan. Sebagai akibatnya, kadang para traveller ini tak sadar bahwa ada serangga atau hewan-hewan kecil masuk ke baju atau barang bawaan mereka. Hal yang sama juga mungkin saja terjadi pada Anda yang tidur di penginapan murah dan tak terjamin kebersihanya. Hewan kecil seperti kutu kasur atau kepinding atau bahkan mungkin kecoa, mungkin saja masuk ke tas atau baju-baju milikmu dan kemudian terbawa pulang ke rumah dari traveling. Karena itu sebelum pulang ke rumah, ada baiknya kamu memeriksa kembali baju dan barang bawaanmu untuk memastikan hewan dan serangga-serangga kecil itu tak terbawa kembali ke tempat asalmu. Ada baiknya kamu mencuci ulang baju-baju yang kamu pakai saat traveling ketika sudah sampai di rumah untuk menghindari kemungkinan serangga-serangga tersebut lolos dan terbawa ke pulang.

Kuman dan bakteri

Sumber: science.howstuffworks.com

Sebagai mahluk mikroskopis, memang sangat mustahil bagi manusia untuk melihat keberadaan kuman, bakteri atau virus. Padahal tak jarang ketiga mahluk tersebut bisa berakibat buruk pada kesehatan kita. Karena itulah ada baiknya sebelum pulang traveling, kamu memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan bahwa tubuhmu sehat dan tak membawa bakteri atau kuman apapun dari tempat asalmu traveling ini.

Apalagi bagi kamu yang melakukan traveling ke negara tropis yang memang rentan menjadi tempat penyebaran virus tertentu, sangat dianjurkan sekali untuk memeriksakan kesehatan terlebih dahulu sebelum pulang traveling. Kamu tentu tak mau kan pulang traveling mendadak teman atau keluargamu sakit karena tak sengaja tertular virus atau kuman yang kamu bawa ini? Karena itu selain menjaga kesehatan, memeriksakan diri sebelum pulang traveling sebaiknya perlu untuk dilakukan.

Benda-benda yang ilegal

Apapun alasannya, sebaiknya kamu tidak membawa barang-barang yang ilegal atau melanggar hukum saat pulang dari traveling ini. Selain bisa berbahaya, kamu tentu tak mau kan berurusan dengan hukum karena membawa barang-barang yang ilegal? Yang dimaksud barang ilegal atau melanggar hukum tak hanya senjata dan narkoba saja loh. Obat-obatan herbal dari negara asing yang mungkin menurutmu tidak berbahaya, bisa jadi benda ilegal saat kamu bawa pulang traveling. Apalagi jika obat herbal ini tidak mencantumkan logo dan lain sebagainya.

Perhiasan yang berlebihan

Bagi kaum hawa yang berpergian ke luar negeri untuk melakukan shoping, ada baiknya tidak membawa perhiasan yang berlebihan saat kembali ke tanah air. Tak bisa dipungkiri ketika traveling, belanja menjadi satu aktivitas wajib untuk dilakukan. Bagi perempuan tak jarang mereka membeli sejumlah perhiasan yang terbuat dari logam mulia. Namun sebaiknya kamu tidak berlebihan membeli perhiasaan ini, apalagi jika dibawa pulang traveling. Membawa perhiasan yang berlebihan akan membuat kamu rawan jadi incaran orang jahat. Tak hanya itu, jika kamu membeli perhiasan dari luar negeri dalam jumah besar, tentu ada birokrasi mendetail yang harus kamu perhatikan. Salah satunya adalah dengan melaporkan perhiasan yang kamu bawa ini ke PB Bea Cukai, untuk menghindari masalah hukum yang mungkin bisa terjadi nantinya.

Barang mewah tanpa surat-surat yang jelas

Bagi kamu yang traveling ke luar negeri dan berniat untuk melakukan aktivitas belanja, sebaiknya perhatikan barang-barang apa yang hendak Anda beli dan dibawa pulang ke Indonesia. Ada baiknya kamu tidak membeli barang-barang mewah, yang tidak dilengkapi dengan surat-surat jelas serta legal. Sudah jadi rahasia umum beberapa orang pergi ke luar negeri untuk bisa membeli barang mewah dengan harga yang terjangkau. Namun ketika membawanya pulang ke tanah air, pastikan bahwa barang mewah yang kamu beli ini surat-suratnya lengkap karena mau tak mau barang tersebut akan diperiksa oleh Bea Cukai. Jika tidak dilengkapi surat-surat, bukan tak mungkin kamu akan dituduh sebagai seorang penyelundup.

Barang eksotis yang langka

Salah satu hal yang sebaiknya tak kamu bawa pulang traveling selanjutnya adalah barang atau benda eksotis yang langka. Artefak kuno dan ukiran gading gajah mungkin cantik dan langka. Namun dua benda tersebut akan menciptakan masalah karena pastinya tak akan lolos sensor di bandara.

868

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here