Berlibur ke luar kota menggunakan kereta api memang selalu menyenangkan. Transportasi massal yang menjadi primadona sebagian besar masyarakat ini dinilai sangat efisien dari segi harga. Ya, harga tiket kereta api cukup terjangkau dan harganya tidak banyak berubah. Dengan harga tersebut, para penumpang bisa duduk nyaman sambil menikmati perjalanan yang bebas hambatan.
Pemandangan di pinggir rel kereta pun bisa jadi hiburan tersendiri bagi para penumpang. Pada umumnya perjalanan kereta api menyuguhkan pemandangan serba hijau seperti hamparan sawah atau pegunungan. Namun, di beberapa daerah ada jalur kereta api yang cukup ekstrim dan berbahaya.
Apa jadinya jika kereta api harus melalui jalur berbahaya seperti jembatan tinggi nan panjang atau lereng gunung yang curam? Pasti bikin penumpang merasa deg-degan ya. Kamu sendiri bagaimana perasaannya jika harus naik kereta api dan melalui jalur yang ekstrim seperti ini?
Pilatus Railway, Swiss
Di Swiss ada sebuah jalur kereta api yang cukup berbahaya. Jalur kereta api tersebut adalah Pilatus Railway Swiss. Jalur yang dibangun pada tahun 1889 ini memiliki ketinggian 2.073 meter di atas permukaan laut.
Jalurnya cukup ekstrim karena harus menghubungkan area Alpnachstad dengan Danau Lucerne. Tidak hanya berbahaya karena berada di atas laut, jalur kereta api yang satu ini juga memiliki kemiringan 48%. Akibat kemiringan ini, kereta api tidak bisa berjalan cepat ketika melalui jalur ini. Rata-rata hanya 9-12 km/jam. Kereta api hanya bisa melalui jalur ini ketika rel tidak tertutup salju, yakni pada Mei hingga November.
Minami Aso Railway, Jepang
Jalur kereta api yang ekstrim berikutnya adalah Minami Aso Railway yang berada di Jepang. Yang membuat jalur ini berbahaya adalah posisinya yang melewati gunung api paling aktif di Jepang (Gunung Aso) dan berbagai lembah yang cukup curam. Meski demikian berbahaya, jalur kereta api yang satu ini tetap menjadi favorit wisatawan karena lokasinya berada di Kumamoto Perfecture yang terkenal akan wisata alamnya.
Para wisatawan akan mengunjungi tempat ini pada musim semi dan musim panas. Jika ingin mendapatkan pemandangan yang ekstrim namun mempesona, kamu bisa coba menumpang kereta dan menyaksikan pemandangan hutan terbakar akibat panas dari Gunung Aso pada musim gugur yang tampak seperti lautan emas.
Potrerillos Railway, Chile
Jalur Potretillos ini berada di Pegunungan Andes dengan ketinggian sekitar 2.850 meter di atas permukaan air laut. Jalur ekstrim yang satu ini dibangun oleh perusahaan tambang tembaga Andes Copper Mining pada tahun 1916 untuk menghubungkan area pertambangan Potrerillos ke Chanaral dan pelabuhan di Barquito. Jalur kereta api yang satu ini dinilai ekstrim karena berada di lereng gunung, jalannya yang berkelok-kelok, dan melintasi beberapa terowongan.
Qinghai Railway, China
Jalur kereta api Qinghai di China ini berfungsi untuk menghubungkan kota Xining ke Lhasa yang ada di Tibet. Jalur kereta api ini memiliki panjang 1.959 km dengan ketinggian 4.500 meter di atas permukaan laut. Medan ekstrim yang harus dilalui kereta api adalah kawasan es beku sepanjang 550 meter dan terowongan yang berada pada ketinggian 4.905 meter di atas permukaan laut. Jalur ekstrim yang satu ini dibangun pada tahun 50-an dan baru selesai pada tahun 2006 silam, namun hingga sekarang jalur kereta api ini tetap dikembangkan.
Karena berada di ketinggian yang ekstrim, penumpang kereta api pada jalur ini harus memiliki kondisi tubuh yang sehat dan mengisi kartu registrasi serta menandatangani beberapa syarat perjalanan. Selain itu, jendela kereta api dilengkapi dengan penyaring sinar ultraviolet dan suplai oksigen tambahan sehingga penumpang bisa merasa nyaman.
Argo Gede Railway, Indonesia
Tidak hanya luar negeri, Indonesia juga memiliki jalur kereta api yang ekstrim, yaitu jalur Argo Gede. Jalur kereta api ekstrim ini berfungsi untuk menghubungkan kota Jakarta dengan Bandung. Di sepanjang perjalanannya, kereta api yang menggunakan jalur ini harus melalui beberapa jembatan tinggi yang berada di atas jurang. Meski terdengar ekstrim, kenyataannya jalur ini juga memiliki pemandangan sungai dan sawah yang sangat cantik. Jalur yang ekstrim ini juga bisa dilihat oleh pengendara jalan Tol Cipularang dari kejauhan.
Chennai Rameswaram Route, India
Jalur kereta api ekstrim berikutnya adalah Chennai Rameswaram yang menghubungkan Chennai dengan Rameswaram. Jalur ini dianggap berbahaya karena harus melalui Pamban Bridge yang dibangun pada tahun 1914. Jembatan yang ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia ini memiliki panjang sekitar 6.776 meter di atas permukaan Samudera Hindia. Akan lebih mengerikan jika kereta harus berjalan melawan arah angin sehingga kecepatannya harus dikurangi. Ditambah lagi, area jalur kereta api tersebut sering dilanda angin puyuh. Berani coba?