Musim gugur yang sejuk dengan angin yang bertiup sepoi-sepoi menjadi waktu yang tepat untuk bersantai atau berolahraga ringan. Warga Seoul, Korea Selatan memanfaatkan waktu seperti ini untuk berjalan-jalan di taman dengan keluarga dan kerabat. Taman yang mempunyai peralatan olahraga gratis tentu saja juga dimanfaatkan warga untuk meningkatkan kebugaran badan.
Seoul menjadi tuan rumah Summer Games ke-24 Olimpiade pada tahun 1988. Untuk mengakomodasi peristiwa penting, kota ini membangun berbagai fasilitas dan monumen di seluruh kota dan sekitarnya. Bahkan lama setelah permainan, Olimpiade Expressway 88, Olimpiade Bridge, Olympic Stadium, dan struktur lainnya tetap seperti landmark utama Seoul dan mengingatkan waktu jayanya. Olympic Park juga salah satu landmark. Taman ini penuh dengan sejarah, atraksi kesenian, dan atraksi alami yang membuatnya menjadi tujuan budaya benar untuk Seoulites dan lainnya.
Olympic Park di Seoul timur adalah liburan santai dari jalan-jalan kota yang sibuk. Sebuah museum seni, bidang barley, dan 1.000 tahun pagar kayu dari Kerajaan Baekje membuat jalan kecil lebih khusus.
Selain beragam peninggalan olimpiade yang masih bisa dilihat, di sini juga terdapat galeri seni dan museum khusus sejarah olimpiade. Kafe serta patung dan karya seni artistik di ruang terbuka. Area yang cukup luas membutuhkan waktu lebih dari tiga jam untuk berkeliling tanpa henti. Saat musim gugur tiba, taman ini terasa sangat indah dengan perubahan dedaunan menjadi kuning, oranye, hingga coklat muda sebelum nantinya gugur.
Uniknya, di taman ini juga ditemukan peninggalan Kerajaan Beakje sekitar abad ke-3 setelah dilakukannya beragam ekskapasi arkeologi. Area ini dulunya merupakan lokasi benteng Mongchonteseong dan Mongchonhaeja atau danau buatan dari periode Beakje awal. Dinasti Beakje merupakan salah satu dari kerajaan masa lalu yang medominasi semenanjung Korea awal abad ke-3 masehi. Untuk penyuka sejarah tentu saja Museum Beakje menjadi salah satu yang wajib dikunjungi.
Terletak di selatan Hangang (sungai yang mengalir melalui ibu kota) di timur Seoul, taman membentang di wilayah yang luas dari 150.000 m² (sekitar 1,6 juta ft2). Konstruksi untuk taman mulai pada tahun 1984 untuk memperingati Olimpiade 1988 dan selesai pada 1986. Daerah ini pada mulanya merupakan situs bersejarah sebuah benteng tanah disebut Mongchon Toseong, atau Mongchon Earthen Benteng, dari Kerajaan Hanseong Baekje (18 SM-475).
Penggalian arkeologi dilakukan di Mongchon Toseong sebelum pembangunan taman mulai mengumpulkan sejarahnya. Itu adalah situs penting untuk belajar tentang ibukota pertama dari Kerajaan Hanseong Baekje, dan bagian dari pagar kayu yang berjajar di dinding tanah telah diperbaiki. Pengunjung di taman dapat melihat pagar kayu di sepanjang jalur jalan kaki dan belajar tentang sejarah Kerajaan Hanseong Baekje Para Hanseong Baekje Museum juga di Olympic Park.
Taman ini dibagi menjadi berapa zona termasuk taman olah raga rekreasi, taman seni budaya, eco park, dan history experince park yang didedikasikan untuk warisan sejarah yang ditemukan. Karena area ini luas, disediakan beragam penunjuk arah dan peta agar pengunjung tidak nyasar. Bagi yang tidak ingin berjalan kaki atau menyewa sepeda juga boleh untuk naik kereja gandeng kecil (road train) atau kereta hadori yang terletak di peace square monumen yang tak begitu jauh dari pintu masuk.